Safari Sholat Subuh di Batam kota Bandar Dunia Madani : Perjalanan Spiritual Menembus Batas Tingkatkan Soliditas

Penulis : Suradi-Baitul Hikmah BSD

Kilas Balik Perjalanan Panjang Safari Sholat Subuh. Mencoba mengkilas balik perjalanan panjang yang bermula pada saat mulai dikenal banyak orang tentang kemakmuran dan kegiatan masjid Jogokariyan Yogyakarta pada masa 2015 yang lalu yang jumlah jamaah sholat subuhnya banyak hingga memenuhi ruang utama masjid.

Dengan menyusuri rute perjalanan melalui kota Yogyakarta di pagi hari yang masih relatif sepi menembus kegelapan pagi dan melawan rasa kantuk serta lelah setelah beraktivas yang padat dan ketat. Justru disinilah yang menjadi spirit atau ghirah untuk mentransformasikan diri dari tantangan menjadi peluang dengan menunaikan ibadah sholat subuh berjamaah di masjid Jogokariyan.

Alhamdulillah kegiatan Safari Sholat Subuh perdana ke masjid Jogokariyan memberikan kesan spiritual yang mendalam dan tidak terlupakan. Kala itu ada 3 mobil yang membawa jamaah yang tiap mobilnya berisi sekitar 7 orang meluncur ke masjid Jogokariyan dan tiba di lokasi sekitar 5 menit menjelang adzan sholat subuh tiba sehingga cukup waktu untuk mengambil air wudhu kemudian memasuki ruangan masjid sehingga mendapatkan kesempatan posisi di shof pertama.

Ketika adzan subuh berkumandang masih belum banyak jamaah yang datang di masjid Jogokariyan ini sehingga terbesit sebuah pertanyaan dan atau hipotesa apakah benar jumlah jamaah subuh di masjid Jogokariyan ini penuh seperti sholat Jumat?

Dengan berkumandangnya iqomah sholat subuh maka berdirilah para jamaah untuk merapatkan shof menunaikan sholat subuh secara berjamaah. Dengan penuh kekhusyukan jamaah tunaikan sholat subuh secara berjamaah dan akhirnya tiba saatnya membaca salam tanda berakhirnya sholat dengan menoleh ke kanan dan ke kiri. Subhanallah setelah mengucapkan salam yang terakhir terlihatlah sebuah pemandangan yang membuktikan bahwa memang benar (hipotesa diterima) bahwa jamaah sholat subuh di masjid Jogokariyan benar-benar penuh.

Tetap dan terus istiqomah menggapai hikmah dan berkah. Layaknya memutar siklus Plan Do Check Action (PDCA) maka tergagas Safari Sholat Subuh di masjid Jogokariyan merupakan siklus PDCA yang perdana yang menjadi embrio untuk memutar siklus PDCA berikutnya sebagai aktualisasi keistiqomahan dan pertumbuhan yang berkelanjutan baik dari aspek kuantitas maupun kualitasnya.

Tentu saja untuk tetap menjaga keistiqomahan dan berusaha tumbuh berkelanjutan merupakan tantangan tersendiri dan menjadi peluang untuk beramar ma’ruf nahi munkar, berlomba dalam kebaikan dan saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati dalam kesabaran.

Kesadaran ber Safari Sholat Subuh bermula dari, oleh dan untuk kita para anggotanya sehingga komitmen dan konsistensi untuk memutar siklus PDCA berikutnya diwarnai dengan semangat dan spirit kemandirian dan kebersamaan mulai dari kesepakatan masjid yang menjadi tujuan, berkumpul bersama dan seusai olah ruh dilanjutkan dengan olah rasa menikmati menu khas di kota setempat atau kearifan lokal menjadi tempat ber Safari Sholat Subuh.

Di Batam Safari Sholat Subuh putar siklus PDCA kembali. Kali ini di penghujung November 2025 Batam menjadi tempat event nasional mempunyai alasan dan pertimbangan tersendiri diantaranya Batam sebagai destinasi yang memiliki daya magnit dan daya magis para peserta. Selain itu tempatnya yang strategis dan mudah dijangkau dari berbagai kota terutama melalui jalur udara dan berdekatan dengan manca negara yaitu Singapore.

Inilah kesempatan berharga untuk ber Safari Sholat Subuh untuk memutar PDCA. Dimana bumi dipijak disitu masjid dimakmurkan. Berikut ini 5 masjid di Batam yang menjadi tempat Safari Sholat Subuh memutar PDCA.

1. Masjid Jabal Arafah Nagoya Batam
Masjid Jabal Arafah ini menjadi siklus PDCA perdana (awal) pada Selasa, 25 November 2025. Sarana transportasi yang digunakan 2 unit mobil yaitu Hiace dan Avanza dengan menempuh perjalanan sekitar 20 menit dengan sekitar peserta 24 orang. Masjid Jabal Arafah Batam, sejak awal telah dirancang sebagai masjid yang modern dengan banyak fungsi. Terletak di pusat bisnis Kota Batam, di Lubuk Baja (Nagoya), dengan luas lahan 4.607 meter persegi. Posisinya diapit Nagoya Hill Shopping Mall, dan Thamrin City Batam, yg sedang dalam tahap pembangunan, akan segera operasional bertahap.

Sejak operasional pertama kali pada hari Jumat, 13 Juli 2012, masjid Jabal Arafah telah berkembang dan makin dikenal, bahkan menjadi salahsatu destinasi favorit warga masyarakat Batam, juga destinasi wisata religi warga dari kota-kota lain di Indonesia; dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua. Serta pengunjung dari negara sahabat : Malaysia, Singapura, Brunai, China, India, Inggeris, Amerika, dan yang lainnya.

Usai sholat subuh berjamaah, dzikir dan doa maka kamipun bersilaturahim dengan pengurus masjid Jabal Arafah (Ustadz Qurais). Alhamdulillah memberikan atensi menyerahkan mushaf Quran sebanyak 2 paket dan infaq. Adapun keunikan masjid.

2. Masjid Agung Raja Hamidah Batam Center
Masjid Agung Raja Hamidah ini menjadi siklus PDCA kedua pada Rabu, 26 November 2025. Sarana transportasi yang digunakan 2 unit mobil yaitu Hiace dan Avanza dengan menempuh perjalanan sekitar 10 menit dengan peserta 30 orang sehingga sempat 1 unit mobil kembali menjemput peserta yang bersemangat dari tempat penginapan.

Pemerintah Kota Batam kembali meresmikan pemakaian Masjid Agung Batam dan dibuka untuk umum usai revitalisasi, Ahad 15 September 2024. Peresmian kembali Masjid Agung Batam ini disejalankan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Dalam peresmian ini, Masjid Agung Batam memiliki nama baru, yaitu Masjid Agung Raja Hamidah Batam. Meskipun belum selesai 100 persen, pihak pemkot Batam memastikan segera menyelesaikan pekerjaan yang masih tersisa.

Masjid Agung Raja Hamidah Batam berdiri di atas lahan seluas 33.392 m2 persegi dengan daya tampung ideal sebanyak 10.000 orang. Masjid Agung ini sudah lama tutup sejak dilakukan revitalisasi pada Juli 2022 lalu. Kita sangat bersyukur masjid ini sudah dibuka kembali untuk umum meskipun belum 100 persen rampung sehingga diharapkan selain sebagai tempat beribadah masyarakat, Masjid Agung Raja Hamidah Batam juga menjadi ikon wisata religi Batam.

Usai sholat subuh berjamaah, dzikir dan doa maka kamipun bersilaturahim dengan pengurus masjid Agung Raja Hamidah (Ustadz Fijri). Alhamdulillah memberikan atensi dengan menyerahkan mushaf Quran sebanyak 2 paket dan infaq.

3. Masjid Cheng Hoo Batam
Safari Sholat Subuh memutar PDCA ketiga pada Kamis, 27 November 2025 ke masjid Cheng Hoo dengan mengendarai 2 mobil dengan peserta 21 orang jarak tempuh sekitar 30 menit. Meski di keheningan pagi dan jarak yang lebih jauh dengan cuaca hujan gerimis namun tetap bersemangat. Suasana di masjid Cheng Hoo pun terasa penuh jamaah subuhnya kehadiran anggota GKM Subuhan bahkan ada 4 orang anggota menyusul naik kendaraan secara terpisah dan tutur bergabung di masjid Cheng Hoo ini.

Masjid Cheng Hoo merupakan sebuah bangunan untuk tempat beribadah yang memiliki ciri khas unik. Dengan nuansa merah dan berbagai ornamen khas, seperti aksen naga, lampion, dan ukiran khas Tionghoa menjadi simbol adanya percampuran antar budaya. Di mana kebudayaan yang melekat ialah budaya China atau Tionghoa.

Saat berkunjung ke Masjid Cheng Hoo, kita akan merasa takjub dengan arsitektur bangunannya yang terinspirasi dari design kelenteng dengan atap bertingkat seperti pagoda sekaligus tetap mempertahankan elemen Islam. Ini menjadikan Masjid Cheng Hoo sebagai destinasi yang unik karena tidak banyak bangunan untuk beribadah yang kental dengan akulturasi budaya.

Selain sebagai tempat beribadah, Masjid Cheng Hoo juga dikenal sebagai tempat wisata sehingga banyak pengunjung dari berbagai kota datang dan membuat tempat ini tidak pernah sepi akan pengunjung. Bisa dilihat dari tempat parkir yang ada, pengunjung yang menggunakan bus, mobil, sepeda motor atau yang lain terus menerus berdatangan.

Alhamdulillah usai sholat subuh berjamaah, dzikir dan doa, kamipun berkesempatan silaturahim dengan pengurus masjid Cheng Hoo (Ustadz Darwis) dan memberikan atensi paket mushaf Quran dan infaq. Suasana kebersamaan semakin berasa ketika dilanjutkan.

4. Masjid Raya Sultan Mahmud Riayat Syah Batu Aji Batam
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah adalah sebuah masjid yang berada di kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Masjid ini memiliki kubah terbesar se-Indonesia dan menjadi masjid terbesar di Batam dan di Sumatera.

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah merupakan masjid terbesar di Sumatera yang berdiri di atas lahan seluas 4 hektare. Masjid ini mulai dibangun pada tahun 2017 dan diresmikan pada 20 September 2019.

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah menjadi satu-satunya masjid di Kepri yang memiliki menara pandang setinggi 99 m. Menara ini terbuka untuk publik yang ingin melihat Batam dari ketinggian bahkan bisa melihat negara Singapura.

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah kini menjadi ikon Batam yang menjadi tujuan wisata religi di Batam. Nama Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah diambil dari nama pahlawan nasional ketiga dari Provinsi Kepri.

Sosok ini fenomenal karena dilantik menjadi sultan di usia yang muda dan memimpin Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang. Perlawanannya terhadap pasukan Belanda di Tanjungpinang menjadi kisah yang tersohor. Makam Sultan Mahmud berada di belakang Masjid Sultan di Daik Lingga, Kabupaten Lingga.

Keindahan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah. Masjid Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah memiliki fasilitas lengkap mulai dari bangunan utama salat, ruang kajian, ruang takmir dan pengurus masjid, fasilitas bersuci, lahan, dan lainnya.

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah bernuansa Melayu dan Arab yang menarik perhatian wisatawan dan dilengkapi dengan payung membran seperti Masjid Nabawi. Terdapat 8 payung membran dengan tinggi 17 meter di luar ruang utama. Ketika malam, tiang payung membran akan mengeluarkan cahaya lampu warna-warni.

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah memiliki bentang kubah terbesar di Indonesia dengan lebar 63 meter yang menutup ruang utama shalat. Masjid ini mampu menampung hingga 25 ribu jamaah.

Safari Sholat Subuh memutar PDCA keempat pada Jumat, 28 November 2025 ke masjid ini. Saat itu berangkat lebih awal dibandingkan sebelumnya sehingga pk. 03.15 wib para peserta sudah berkumpul di lobi penginapan. Safari Sholat Subuh tetap bersemangat dan optimis menuju masjid yang paling jauh lokasinya dengan menempuh waktu perjalanan sekitar 50 menit. Dalam kesempatan berharga dan langka ini, kami manfaatkan untuk bersilaturahim dengan pengurus masjid (Ustadz Samsul Efendi) dan menyerahkan mushaf Quran dan infaq penyertanya.

5. Masjid Baitul Makmur Batu Ampar Batam
Masjid tertua di Batam ini terletak di Jalan Prambanan, Kelurahan Seraya, Kecamatan Batu Ampar. Seperti nama lokasinya 'bukit', masjid ini berada pada ketinggian sekitar 400 meter dari permukaan Jalan Raya Batu Ampar.

Masjid ini bernama Baitul Makmur. Suasana asri dan rimbun masih terjaga di area sekitar masjid yang didirikan sejak 1972-1975 itu. Suara jangkrik dan kicauan burung, akan menyambut kedatangan setiap langkah kaki pengunjung di masjid tertua di Batam ini.

Beberapa masyarakat sekitar sering menghabiskan waktu sorenya dengan berjalan-jalan di area pekarangan masjid. Sekedar melepas lelah ataupun menikmati keasrian alam yang tetap terjaga di sana.

Inilah masjid yang terakhir sehingga membuat rasa penasaran dan menjadi objek tujuan Safari Sholat Subuh memutar PDCA kelima pada Sabtu, 29 November 2025 dan menyerahkan 2 paket mushaf Quran dan infaq penyertanya.

Beda kota beda kondisi kulinernya. Perjalanan spiritual Safari Sholat Subuh selama ini seusai menunaikan ibadah sholat subuh berjamaah kembali ke tempat penginapan biasanya mampir dulu sejenak di tempat kulineran. Selama di Batam usai sholat subuh berjamaah di masjid tujuan mencoba mendatangani ke tempat kulineran sesuai rekomendasi pengemudi kendaraan yang mengantarkan Safari Sholat Subuh. Alhasil kunjungan kulineran pertama ternyata tempat kulinerannya belum buka. Kunjungan kedua dengan penuh harap ke tempat kulineran yang masih buka. Namun setelah parkir kendaraan mendatangi tempat kulineran tersebut ternyata mau tutup. Kunjungan ketiga ada sebuah tempat kulineran yang buka 24 jam ternyata seusai subuhan didatangi kursi tempat kulineran tersebut dibalik posisinya alias tutup. Ada juga juga tempat kulineran sudah buka namun ketika didatangi ternyata belum siap menyajikan hidangan. Akhirnya Safari Sholat Subuh yang memutar PDCA di Batam tidak menikmati kulineran pagi usai subuh berjamaah.

Ada ilmu, ibrah dan hikmah. Perjalanan dan perjuangan panjang Safari Sholat Subuh di Batam kali ini banyak mendapatkam ilmu, ibrah dan hikmah antara lain ikhtiar kita bersama untuk memakmurkan masjid apalagi bila masjidnya sudah berdiri megah dengan segala fasilitas pendukungnya, spirit perjalanan spiritual menembus batas tingkatkan soliditas dan obsesi masjid best practice dan role model yang ramah keberagaman menjadi destinasi wisata religi.

Harapan ke depan semoga Safari Sholat Subuh terus berkembang di tempat lainnya dan memutar PDCA dengan lokasi masjid yang berbeda untuk menambah khasanah ilmu dan hikmah sebagai perjalanan spiritual menembus batas tingkatkan soliditas.

Ada pesta ada hadiah, hadiah dibuka isinya jam tangan.
Safari Sholat Subuh putar PDCA secara istiqomah, tebarkan manfaat dan keberkahan.