Bahaya Ujub : triks dan tips untuk menghindarinya

Kontributor : Suradi-MT Al Hikmah-Baitul Hikmah BSD
Nara sumber : Ustadz Dr. H. M. Anwar, MM. M.Sc (HP 082282214242)

MT Al Hikmah BSD Nusaloka tetap dan terus menggeliat. Meniti perjalanan dan perjuangan panjang yang memilki kekhasan aktivitas yaitu menyelenggarakan pengajian bulanan secara offline dari ke rumah ke rumah secara bergantian. Lingkup awalnya terbatas RT di lingkungan RW 07 BSD Nusaloka Sektor XIV.5 dan saat ini alhamdulillah menjangkau jamaah di lingkungan Nusaloka BSD dan sekitarnya.

Dari rumah ke rumah penuh hikmah dan berkah. Pengajian bulanan dari rumah ke rumah Majlis Ta’lim Al Hikmah Nusaloka periode November 2025 diselenggarakan pada Sabtu, 22 November 2025 pk 16.00-18.30 Wib di rumah keluarga Hary Azhar Jl. Bali Blok Q2 No 17 BSD Nusaloka Sektor XIV.5 dengan narasumber Ustadz Dr. H. M. Anwar, MM. M.Sc dan tema Bahaya Ujub. Materi ini sangat relevan dengan aktivitas keseharian kita yang terkadang tidak sadar kita menjalaninya.

Acara MT Al Hikmah dipandu dan dibuka oleh Sayuti dengan bacaan basmallah bersama-sama kemudian mempersilahkan kepada Hary Azhar sebagai shohibul bait untuk menyampaikan sekapur sirih yang diwakili oleh Wahyu anak pertama. Dalam kesempatan yang berharga ini shohibul bait mengungkapkan rasa syukur kepada Allah dan bersholawat kepada Rasulullah serta terimakasih atas niat baik kehadiran para jamaah MT Al Hikmah dalam majlis ilmu ini. Berharap Allah mudahkan dan lindungi segala urusan kita. Kemudian acara dilanjutkan dengan membaca Al Quran bersama-sama surat Al Baqarah ayat 111 s.d 120.

Approach
Pengertian ujub. Ujub adalah mengagumi dirinya (merasa paling hebat, paling pintar dan paling baik dibanding yang lainnya). Petunjuk Allah. Allah berfirman Maha Berkah Zat yang menguasai (segala) kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, (Al Mulk 67 : 1)
yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Al Mulk 67 : 2)
(Dia juga) yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu tidak akan melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih ketidakseimbangan sedikit pun. Maka, lihatlah sekali lagi! Adakah kamu melihat suatu cela? (AL Mulk 67 : 3)
Kemudian, lihatlah sekali lagi (dan) sekali lagi (untuk mencari cela dalam ciptaan Allah), niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu dengan kecewa dan dalam keadaan letih (karena tidak menemukannya). (Al Mulk 67 : 4)
Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir. Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir menceritakan pertemuan Nabi Musa dengan seorang hamba Allah yang memiliki ilmu khusus, Nabi Khidir, untuk menuntut ilmu. Nabi Khidir mengajukan syarat agar Nabi Musa tidak bertanya tentang perbuatannya, namun Nabi Musa gagal menahan diri karena tidak sabar dan akhirnya melanggar janji tersebut sebanyak tiga kali, yang menyebabkan perpisahan mereka sebelum Nabi Khidir menjelaskan semua perbuatan yang telah dilakukannya.
Pertama, melubangi kapal: Saat menumpang kapal, Nabi Khidir melubangi kapal tersebut, yang membuat Nabi Musa terkejut dan mempertanyakan mengapa perbuatan itu dilakukan karena merugikan pemiliknya yang miskin.
Kedua, membunuh anak kecil: Nabi Khidir membunuh seorang anak kecil, yang kembali membuat Nabi Musa sangat terpukul dan bertanya.
Ketiga, memperbaiki dinding rumah: Nabi Khidir memperbaiki dinding rumah yang hampir roboh milik dua anak yatim. Nabi Musa berpendapat bahwa seharusnya mereka meminta upah atas perbuatan itu.
Nabi Khidir menjelaskan maksud dan hikmah di balik setiap perbuatannya, yang semua didasarkan atas perintah Allah :
Kapal : Untuk melindungi kapal dari perampasan raja yang akan datang.
Anak : Mengkhawatirkan anak tersebut akan mendorong orang tuanya pada kesesatan dan kekafiran di kemudian hari, sehingga Allah menggantinya dengan anak yang lebih baik.
Dinding : Melindungi harta yang menjadi simpanan dua anak yatim di bawah dinding tersebut, yang ayahnya adalah orang saleh.

Kisah ini mengajarkan tentang pentingnya usaha mencari ilmu, kesabaran, dan belajar menerima ketetapan Allah yang terkadang tidak terlihat hikmahnya secara langsung.

Deployment.
Cahaya iman pembeda yang baik dan yang buruk. Dengan cahaya iman kita membedakan dan menjalankan yang baik dan meninggalkan yang buruk. Selain itu juga dapat meningkatkan derajat ketakwaan kita dan menyadari bahwa manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang terbaik di bumi dengan dibekali perangkat akal yang tidak dimiliki makhluk lainnya. Menjadi orang beriman adalah prestasi hamba di mata Allah sehingga berproses dan berproduksilah secara halalan dan thoyyiban menghasilkan produk yang bermanfaat dengan bergerak secara dinamik dan kompetitif. Hindarkan perilaku yang kebablasan, lakukan hidup yang seimbang dan stabil dalam menghadapi tantangan menjadi peluang perbaikan secara berkelanjutan.

Dampak negatif ujub. Minimal ada 6 dampak negatif ujub. Pertama, menghilangkan amal kebaikan yang selama ini kita lakukan, sedikit demi sedikit mengikisnya ibarat api kayu bakar yang lama kelamaan akan habis kayunya dilalap api tersebut. Kedua, menyebabkan Allah murka sehingga ada ujian yang Allah turunkan berupa bencana dan sejenisnya. Ketiga, semakin sombong. Keempat, hidupnya tidak dihargai. Kelima, tidak merasa tenang hidupnya (terus mengejar apa yang menjadi targetnya). Keenam, ketika kelak di padang Mahsyar tidak akan ada safaat atau pertolongan dari Rasulullah.

Lima cara hentikan ujub. Begitu berbahayanya ujub sudah selayaknya kita memproteksi, melakukan tindakan pencegahan dan mengantisipasinya dengan 5 cara triks dan tips. Pertama, perbanyak istigfar kepada Allah bisa diaktualisasikan dengan membaca sayidul istigfar. Kedua, resapi ketika membaca Al Quran yang di dalamnya menjadi pemimpin, cahaya, petunjuk dan rakhmat bagi kita. Ketiga, biasakan mengingat Allah (dzikrullah) sehingga selalu connect atau terhubung dengan Allah. Keempat, perbanyak bersodaqoh baik materi, ilmu maupun nasehat kebaikan dan kebenaran. Kelima, bangunlah malam tunaikan sholat, dzikir dan doa.

Learning.
Perbanyak menghadiri majlis ilmu yang di dalamnya kita bisa bermuhasabah diri menakar bahaya ujub dengan segala tantangan dan dinamikanya yang terkadang kita tidak menyadarinya telah berbuat ujub.

Integration.
Dalam menuntut ilmu dan hikmah untuk mengantisipasi bahaya ujub marilah kita lakukan secara berjamaah, mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil dan mulai saat ini kemudian ajak orang-orang terdekat mulai dari anggota keluarga, tetangga sesama muslim, komunitas sesama muslim, organisasi mulai Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), Forum Masjid dan Mushollah dan komunitas muslim lainnya.

Result.
Ketika kita melakukan tidakan pencegahan terhadap perilaku ujub, in syaa Allah kehidupan kita dijauhkan dari bahaya ujub dan diliputi dengan keberkahan dan rakhmat Allah.
Semoga iman, ilmu dan amaliyah kita mendapatkan ridho dan berkah dari Allah. Aamiin.
Pesan moral tersampaikan dalam pantun antara lain :

Kerlap kerlip bintang bertaburan, hanya satu yang terlihat terang
Meski Bapak Ibu banyak acara yang menjadi pilihan, hadir di MT Al Hikmah ini yang paling kita sayang.

Ada pesta ada hadiah, hadiah dibuka isinya arloji.
Mari kita tetap dan terus berbenah, bahaya ujub kita hindari.