Penulis : Suradi-MT Al Hikmah-Baitul Hikmah BSD
Sumber : Kajian Ustadz Dindin Sirojudin, S.Ag
MT Al Hikmah BSD Nusaloka pada awal kiprah dan karyanya sejak tahun 2000 tetap dan terus istiqomah bersyiar dakwah dari rumah ke rumah. Dalam perjalanan dan perjuangan panjangnya memilki kekhasan aktivitasnya yaitu menyelenggarakan pengajian bulanan secara offline dari ke rumah ke rumah secara bergantian. Lingkup awalnya terbatas RT di lingkungan RW 07 dan dinamis terus berkembang sehingga saat ini alhamdulillah menjangkau jamaah di lingkungan Nusaloka BSD dan sekitarnya. Bahkan jamaah MT Al Hikmah yang sudah pindah domisili di luar BSD ada saat-saat tertentu menghadiri majlis ilmu MT Al Hikmah untuk tetap menjalin silaturahim dan tholabul ‘ilmi.
Terus berlanjut saling bersambut. Pengajian bulanan dari rumah ke rumah Majlis Ta’lim Al Hikmah Nusaloka periode Oktober 2025 diselenggarakan pada Ahad, 19 Oktober 2025 pk 16.00-18.30 Wib di rumah keluarga Suradi yang berlokasi Jl. Bali Blok Q1 No 16 BSD Nusaloka Sektor XIV.5 dengan narasumber Ustadz Dindin Sirojudin, S.Ag dan tema Menata kembali tujuan kehidupan kita.
Acara kajian bulanan MT Al Hikmah dipandu oleh Sayuti (Pengurus MT Al Hikmah) membuka dengan bacaan basmallah bersama-sama kemudian mempersilahkan kepada Suradi sebagai shohibul bait untuk menyampaikan sekapur sirih. Dalam kesempatan yang berharga ini Suradi mengungkapkan rasa syukur kepada Allah dan bersholawat kepada Rasulullah serta terimakasih atas kehadiran Ustadz Dindin Sirojudin, S.Ag dan para jamaah MT Al Hikmah dengan menyampaikan keunikan dan ikonik pesan moral berupa pantun mulai dari prolog, content dan epilog. Kemudian acara dilanjutkan dengan membaca Al Quran secara bersama-sama surat Al Baqarah ayat 101 s.d 110.
Approach
(Surat Al Fatir QS 35 : 5).” Wahai manusia, sesungguhnya janji Allah itu benar. Maka, janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu memperdayakan kamu tentang Allah.”
(Surat Al Baqarah QS 2 : 22). “(Dialah) yang menjadikan bagimu bumi (sebagai) hamparan dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untuk kamu. Oleh karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”
(Surat Al Baqarah QS 2 : 30). “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
(Surat Az Zariyat QS 51 : 36). “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”
(Surat Al Baqarah QS 2 : 35). “Kami berfirman, “Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu, dan janganlah kamu dekati pohon ini, sehingga kamu termasuk orang-orang zalim!”
(Surat Taha QS 20 : 124-126). “Siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit. Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.”
“Dia berkata, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau mengumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal sungguh dahulu aku dapat melihat?”
Dia (Allah) berfirman, “Memang seperti itulah (balasanmu). (Dahulu) telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, lalu engkau mengabaikannya. Begitu (pula) pada hari ini engkau diabaikan.”
(Surat Al Baqarah QS 2 : 285). “Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.”
(Surat Al Mulk QS 67 : 17). “Sesungguhnya Kami telah menguji mereka (orang musyrik Makkah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun ketika mereka bersumpah bahwa mereka pasti akan memetik (hasil)-nya pada pagi hari,”
(Surat Al Kahfi QS 18 : 29). “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Maka, siapa yang menghendaki (beriman), hendaklah dia beriman dan siapa yang menghendaki (kufur), biarlah dia kufur.” Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang-orang zalim yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (dengan meminta minum), mereka akan diberi air seperti (cairan) besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) seburuk-buruk minuman dan tempat istirahat yang paling jelek.”
(Surat Al Maidah QS 5 : 35). “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.”
Deployment.
Menata kembali tujuan kehidupan. Dalam menata kembali tujuan kehidupan kita terdapat 5 cara. Cara-1 Hidup itu untuk beribadah kepada Allah. Kerja itu ibadah sehingga harus mengikuti aturan atau ketentuan Allah. Apabila tidak sesuai dengan aturan Allah maka Allah siap unyuk mengeliminasi. Cara-2 Hidup itu amanah sehingga sebagai hamba selayaknya menjalankan amanah untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Cara-3 Hidup adalah ujian sehingga ketika suka maka perbanyak bersyukur kepada Allah dan ketika duka atau susah maka bersabar menghadapinya. Cara-4 Hidup adalah pilihan. Ada sehat dan ada sakit maka ketika sehat gunakan untuk berbuat kebaikan dan menebarkan manfaat bagi diri, keluarga, kemaslahatan umat bahkan rahmatan lil alamin. Ada syurga dan ada neraka. Ketika kita menentukan pilihan berdomisili di Nusaloka dan sekitarnya maka ada risikonya seperti jalan macet ketika jam berangkat sekolah karena setiap pilihan ada risikonya. Cara-5 Hidup itu perjuangan. Dalam menjalani perjuangan maka membutuhkan pengorbanan. Kilas balik kita ketika seorang suami mencari istri maka membutuhkan pengorbanan seperti pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran yang diniatkan untuk menggapai ridho Allah.
Learning.
Selayaknya sebagai sebuah siklus PDCA kehidupan sebagai learning process dan bermuhasabah diri maka perbanyaklah menghadiri majlis ilmu yang di dalamnya kita bisa pencerahan dan pemberdayaan untuk menakar ibadah dan amaliyah kita khususnya dalam mengayuh biduk tujuan kehidupan dengan segala tantangan dan dinamikanya yang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan.
Integration.
Dalam menuntut ilmu dan hikmah serta berbuat kebaikan amal shaleh marilah kita lakukan secara berjamaah, mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil dan mulai saat ini kemudian ajak orang-orang terdekat mulai dari anggota keluarga, tetangga sesama muslim, komunitas sesama muslim, organisasi mulai Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), Forum Masjid dan Mushollah dan komunitas muslim lainnya.
Result.
Ketika kita menjalankan 5 cara menata kembali tujuan kehidupan kita, in syaa Allah kita mendapat ridho Allah masuk syurga bersama orang-orang yang kita cintai di dunia hingga di akherat. Aamiin. (Al Faqir)
Ijinkan ada pesan moral tersampaikan dalam pantun berikut ini.
Kelapa muda kupas-kupasin, kelapa tua tinggal batoknya.
Selagi muda puas-puasin, kalau sudah tua tinggal bongkoknya.
Kerlap kerlip bintang bercahaya, hanya satu yang terlihat menawan.
Dunia ini bukan tujuan utama tapi peluang dan kesempatan berbuat kebaikan.
Kecil-kecil buah duku, kalau besar buah mangga.
Bapak Ibu datang sebagai tamu, kalau pulang jadi saudara.
Ada pesta ada hadiah, hadiah dibuka isinya kemeja.
Semoga akhir kehidupan kita husnul khatimah, masuk syurga bersama orang tercinta.





