Spirit Idul Adha 1446 H masjid Baitul Hikmah BSD : Qurban Wujud Kepatuhan, Keikhlasan dan Kepedulian

Penulis : Suradi-Baitul Hikmah BSD

Berkumandangnya gema takbir. Hari itu tepatnya Jumat, 10 Dzulhijah 1446H-6 Juni 2025 berkumandanglah gema takbir di area masjid Baitul HIkmah BSD Nusaloka Sektor XIV.5 untuk menyambut datangnya Idul Adha 1446H. Seusai menunaikan sholat subuh secara berjamaah maka para jamaahpun segera bergegas mematangkan persiapan sarana dan prasarana tempat penyelenggaraan sholat Idul Adha 1446H dan ada juga langsung kembali ke rumah masing-masing untuk mempersiapkan diri dan keluarga tunaikan sholat Idul Adha 1446H di area terbuka depan eks RS Bunda Dalima dan sekolah Solideo Nusaloka BSD.

Menjelang dimulainya rangkaian kegiatan sholat Idul Adha 1446H maka Fani Wiardi selaku Sekretaris DKM Baitul Hikmah BSD mengatur shaf jamaah dengan cara mempersilahkan jamaah berdiri sejenak agar memenuhi shaf terdepan lebih dahulu untuk memberikan kesempatan kepada jamaah yang datang menyusul kemudian. Selain itu juga mengingatkan kembali kaifiyat atau tata cara menunaikan sholat sunnah Idul Adha 1446H yang terdiri 2 rakaat (rakaat pertama 7 kali takbir dan rakaat kedua 5 kali takbir).

Qurban sebagai wujud kepatuhan, keikhlasan dan kepedulian. Rinaldi Agusyana selaku Ketua Umum DKM Baitul Hikmah menyampaikan salam, mengucapkan syukur ke hadirat Allah dan bersholawat kepada Rasulullah serta menyapa kepada jamaah sholat Idul Adha 1446H. Saat ini saudara-saudara kita yang sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci telah menyelesaikan ibadah wuquf di Arafah dan kini yang sedang melempar jumrah di Mina sebagai simbol perlawanan terhadap godaan syetan dan penguatan iman. Kita doakan saudara-saudara kita yang sedang berhaji semoga menjadi haji dan hajjah yang mabrur dan mabrurrah.

Merenungkan kembali kisah nabi Ibrahim dan nabi Ismail bahwa qurban bukanlah semata darah dan daging tetapi ketaatan yang tulus, niat yang ikhlas dan cinta kepada Allah yang tidak tergoyahkan. Hal ini menginspirasi tema Idul Adha 1446H masjid Baitul Hikmah yaitu Qurban sebagai wujud kepatuhan, keikhlasan dan kepedulian.

Terimakasih atas kepercayaan para muqorrib yang menitipkan hewan qurban di masjid Baitul Hikmah baik sapi atau kambing yang jumlahnya secara ekuivalen lebih kurang 6% lebih banyak daripada tahun lalu. Semoga Allah menerima ibadah qurban kita dan menjaga semangat qurban ini dalam kehidupan sehari-hari, taat menjalankan perintah Allah, ikhlas dalam beramal dan peduli terhadap sesama.

Baih Saputra selaku Ketua Panitia Idul Qurban 1446H masjid Baitul Hikmah melaporkan pada posisi hari ini menerima qurban 36 ekor sapi secara jumlah sapi lebih banyak 6% dibandingkan tahun lalu dan secara bobot sapi mengalami peningkatan 19% dibanding tahun lalu. Hal ini menunjukan semangat yang meningkat untuk berqurban dengan qurban yang terbaik dan kepercayaan menitipkan hewan qurban di masjid Baitul Hikmah.

Pagi ini saat menjelang sholat Idul Adha 1446H jumlah hewan qurban kambing sebanyak 63 ekor dan panitia masih menerima penitipan hewan qurban sampai dengan saat pemotongan yang in syaa Allah dilaksanakan pada Sabtu, 7 Juni 2025 mulai pk 06.30 Wib. Sistem pemotongan hewan qurban bahwa hewan qurban akan dipotong sesuai dengan urutan nomor urut pendaftaran untuk mempermudah dan mempercepat pelaksanaan pemotongan hewan qurban tersebut.

Bagi para muqorrib yang akan menyaksikan secara langsung pemotongan hewan qurbannya dipersilahkan datang di masjid Baitul Hikmah sesuai urutan pendaftaran. Kupon daging qurban sebanyak 4.200 kupon didistribusikan pada Jumat ini (H-1 pemotongan) untuk menjangkau para mustahik dan yayasan di Nusaloka dan sekitarnya. Pembagian daging hewan qurban akan dilakukan pada hari pemotongan hewan qurban mulai jam 14.00 Wib.

Terimakasih kepada para muqorrib, panitia, relawan qurban, jamaah dan para pihak yang turut mendukung dan berkontribusi suksesnya rangkaian kegiatan Idul Qurban 1446H ini dengan semangat pengorbanan. Semoga Allah menerima amal baik kita, menghapus dosa dan memeberikan balasan pahala yang berlipat ganda.

Harmoni Imam dan Khotib Sholat Idul Adha 1446H. Sebagai imam sholat Idul Adha 1446H secara berjamaah adalah Ustadz Asep Saipul Millah, S.H.I, M.Pd kemudian dilanjutkan dengan khutbah Idul Adha 1446H yang disampaikan oleh Ustadz Muhammad Aniq, Lc, M.Pd (Mudir Pesantren Markaz Hadits-Masjid Baitul Hikmah BSD) dengan judul “Bersegera menyambut seruan Allah dan Rasul Nya.”

Approach.
1. Al Quran
“Hanya milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Sungguh, Kami telah mewasiatkan kepada orang-orang yang diberi kitab suci sebelum kamu dan (juga) kepadamu (umat Islam) agar bertakwa kepada Allah. Akan tetapi, jika kamu kufur, maka sesungguhnya hanya milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (Surat An Nisa’ 4 : 131)

“Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rasul dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan.” (Surat Al A’raf 7 : 96)

“Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (Surat Ali Imran 3 : 133)

Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.” (Surat Ash Shaffat 37 : 102)

“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.“ (Surat Al Maidah 5 : 90)

“Wahai Nabi (Muhammad), katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin supaya mereka mengulurkan jilbabnya622) ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Surat Al Ahzab 33 : 59)

“(yaitu) orang-orang yang memenuhi (seruan) Allah dan Rasul setelah mereka menderita luka-luka (dalam Perang Uhud). Orang-orang yang berbuat kebaikan dan bertakwa di antara mereka akan mendapat pahala yang sangat besar,”
“(yaitu) mereka yang (ketika ada) orang-orang mengatakan kepadanya, “Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan (pasukan) untuk (menyerang) kamu. Oleh karena itu, takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”
“(Mereka kembali dengan nikmat dan karunia dari Allah. Mereka tidak ditimpa suatu bencana dan mereka mengikuti (jalan) rida Allah. Allah mempunyai karunia yang besar.” (Surat Ali Imran 3 : 172-174)

“Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah memperhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa pun yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
“(Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.”
“Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.” (Surat Al Baqarah 2 : 284-286)

“Lalu, dia berkata, “(Al-Qur’an) ini tidak lain, kecuali sihir yang dipelajari (dari orang-orang terdahulu). (Ini tidak lain kecuali perkataan manusia.” Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? (Neraka Saqar itu) tidak meninggalkan (sedikit pun bagian jasmani) dan tidak membiarkan(-nya luput dari siksaan). (Neraka Saqar itu) menghanguskan kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).” (Surat Al Muddatstsir 74 : 24-30)

2. Hadits Rasulullah
Nabi Ibrahim berkhitan saat usia 80 tahun dengan menggunakan kapak (HR Bukhari)
Hidup yang bermanfaat itu diraih dengan menyambut seruan Allah dan Rasul Nya, siapa yang tidak menyambut seruan Allah dan Rasul Nya maka tidak ada kehidupan baginya. (Imam Ibnul Qoyyim).
Allah membatasi antara orang mukmin dan kekufuran dan Allah membatasi antara orang kafir dan keimanan. (Ibnu Abbas RA).

Holistic view 3 urgensi bersegera menyambut seruang Allah. Secara holistik terdapat 3 urgensi bersegera menyambut seruan Allah. Pertama, bersegera menyambut seruan Allah adalah karakteristik para Nabi dan Rasul. Kedua, bersegera menyambut seruan Allah adalah karakteristik umat terbaik dan para sahabat Nabi. Ketiga, bersegera menyambut seruan Allah adalah sebab hidupnya hati.

Deployment.
Kami dengar dan kami taat. Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Oleh karena itu bersegera menyambut seruan Allah sesuai karakteristik para Nabi dan Rasul sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Nabi Muhammad (reaksi ketika mendengar kumandang adzan, ketika berzakat) dengan segala ujian yang diberikan Allah. Bersegera menyambut seruan Allah sesuai karakteristik umat terbaik dan para sahabat Nabi (reaksi ketika turun perintah mengharamkan khamr, judi, menyembah berhala, menutup aurat perempuan, berjihat di jalan Allah). Bersegera menyambut seruan Allah sebab hidupnya hati kita (jalani syariat Allah dan teguhkan hati).

Learning.
Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung. Tidak ada yang sempurna namun ada yang lebih baik dalam bersegera menyambut seruan Allah dan Rasul Nya dengan cara belajar, belajar dan belajar. Perbanyak menghadiri majlis ilmu yang di dalamnya kita bisa bermuhasabah diri menakar amaliyah dan ibadah menyambut seruan Allag dan Rasul Nya dalam mengayuh biduk kehidupan dengan segala tantangan dan dinamikanya yang terkadang terjadi perbedaan cara pandang dan pemahaman sehingga ada kisah bahwa Al Quran antara kalam Allah, syair, sihir dan perkataan Nabi Muhhammad.

Integration.
Dalam bersegera menyambut seruan Allah dan Rasul Nya dimulai mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil dan mulai saat ini kemudian secara berjamaah dengan mengajak orang-orang terdekat mulai dari anggota keluarga, tetangga sesama muslim, komunitas sesama muslim, organisasi seperti Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), Forum Masjid dan Mushollah dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

Result.
Dengan bersegera menyambut seruan Allah dan Rasul Nya maka menghasilkan keberkahan, mendapatkan ampunan dari Tuhan dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Semoga spirit qurban menghantarkan manusia untuk bersegera menyambut seruan Allah dan Rasul Nya.

Sebagai icon dan khas masjid Baitul Hikmah sebagai zona berpantun Islami maka ada pesan moral berupa pantun bernasehat sebagai berikut :

Jalan-jalan ke Tangerang Selatan, jangan lupa singgah ke Taman Kota.
Semoga spirit kita berqurban menghantarkan segera menyambut seruan Allah dan Rasul Nya

Disini gunung disana gunung, di tengahnya kebun alpukat.
Mari kita saling mendukung, tebarkan manfaat untuk kemaslahatan umat.

BSD kota santri. Baitul Hikmah lebih berarti. Markaz Hadits generasi Qurani.